Pesawat Merpati/ilustrasi. (ANTARA/Lukisatrio)
RANWAY BARU. Pesawat maskapai Merpati saat take off dari runway (landasan pacu) di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, kemarin. Pengembangan proyek runway baru 3.100 x 45 meter di PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Hasanuddin telah rampung 98,5 persen dan siap untuk difungsikan. FOTO SI/MAMAN SUKIRMAN
GAGAL MENDARAT, Pesawat Merpati jenis Boeing 737-300 tergelincir di landasan Bandara Rendani, Manokwari, Papua Barat, kemarin. Akibat kejadian ini, badan pesawat patah menjadi dua setelah masuk ke sungai di sekitar bandara.
MANOKWARI(SI) – Pesawat Merpati Nusantara Airlines tergelincir di Bandara Rendani, Manokwari, Papua Barat, kemarin.Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) langsung melakukan investigasi. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 11.00 WIT saat pesawat jenis Boeing 737-300 PK-MDE itu hendak mendarat di Bandara Rendani setelah terbang dari Jayapura.
Seluruh penumpang dan awak pesawat berjumlah 103 orang selamat namun ada yang mengalami lukaluka ringan hingga serius. Kapolres Manokwari AKBP Bambang Ricky mengatakan, penumpang yang cedera dievakuasi ke dua rumah sakit di Manokwari yakni RSUD Manokwaridan RS Angkatan Laut. “Kecelakaan itu mengakibatkan badan pesawat patah di tengah hingga menjadi dua bagian,” ujarnya saat dihubungi kemarin.
Kepala Bandara Rendani Bambang Noro mengatakan, seluruh korban yang dirawat intensif di rumah sakit berjumlah 74 orang.Dia mengungkapkan, penumpang dalam pesawat nahas itu berjumlah 103 orang terdiri dari 97 orang dewasa, 3 anak, dan 3 bayi. Menurut dia, pesawat dengan nomor penerbangan MZ 836 itu diketahui membawa enam awak. Saat hendak mendarat,cuaca di sekitar Bandara Rendani hujan dan berkabut.
“Sehingga pesawat dari Makassar-Sorong dengan tujuan Manokwari itu tergelincir hingga 700 meter dari landasan pacu Bandara Rendani,”ujarnya kemarin. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjelaskan, pelayanan Bandara Rendani sempat ditutup sekitar satu jam untuk mengevakuasi penumpang pesawat Merpati yang mengalami kecelakaan. “Jadi,bandara tidak ditutup.
Sekitar satu jam setelah evakuasi penumpang, pelayanan dibuka kembali,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub Bambang S Ervan saat dihubungi di Jakarta kemarin. Menurut Bambang, berdasarkan laporan yang diterima pihaknya, pesawat itu mengalami kelebihan perkiraan pendaratan (over run) pada landasan pacu 17 serta mendarat dalam kondisi hujan gerimis dan licin.
“Setelah over run, pesawat sempat menabrak jembatan pembatas bandara, lalu masuk sungai. Kondisinya terbelah,”kata Bambang. Pesawat tersebut dipastikan kehilangan total (total lost). Pesawat dengan kapten pilot Joko Sugiantoro dan co-pilot Agus Purnomo itu diketahui disewa dari lessorApollo, Amerika Serikat. Bambang memastikan dua tim investigasi dari Jakarta yakni dari Ditjen Perhubungan Udara dan KNKT langsung diberangkatkan ke lokasi kejadian.
Sementara itu,KNKT mengategorikan, tergelincirnya pesawat Merpati di Bandara Rendani sebagai peristiwa kecelakaan. KNKT langsung melakukan investigasi untuk mencari penyebab kecelakaan. “Kejadian itu termasuk kategori accident (kecelakaan) karena kondisi pesawat rusak berat,”kata Juru Bicara KNKT JA Barata di Jakarta kemarin.
Siang kemarin KNKT telah memutuskan untuk mengirim tim investigator yang dipimpin Tom Tumenggung dengan anggota Chairuddin. Di bagian lain, sedikitnya delapan orang mengalami luka-luka setelah pesawatCathay Pacific tergelincir di Bandara Hong Kong pukul 14.00, waktu setempat, kemarin. Pesawat jenis Airbus A330 tersebut mengalami masalah pada mesin hingga memaksa kapten pilot melakukan pendaratan darurat.
Pesawat dengan nomor penerbangan CX 780 itu terbang dari Bandara Juanda Surabaya dengan tujuan Hong Kong, membawa 309 penumpang dan 14 awak. Penumpang yang luka dibawa ke Rumah Sakit Princess Margaret Hospital dan Yan Chai Hospital, Hong Kong. Sedangkan penumpang yang selamat tetap berada di bandara. (ant/AFP/Xinhua/maesaroh)
Sumber : http://www.seputar-indonesia.com