Awas! Ancaman di Jam Sibuk Bandara Juanda

tikets-pesawat.blogspot.com > berita penerbangan > Awas! Ancaman di Jam Sibuk Bandara Juanda

Awas! Ancaman di Jam Sibuk Bandara Juanda - Keselamatan penerbangan di Bandara Juanda, Surabaya, bisa jadi masalah karena terjadi overload beban kerja petugas pengatur lalu lintas udara. Betapa tidak, seorang petugas pemandu lalu lintas udara yang normalnya menangani 15-22 pesawat per jam, pada golden time (jam sibuk), harus mengatur 30 lebih pesawat per jam.


Kendati memikul tugas berat, para pengatur lalu lintas udara (air traffic controller/ATC) mengaku mampu mengatasinya. “Sangat berat memang, tapi petugas ATC sudah terlatih memandu pesawat dalam kondisi seperti ini. Jadi seperti dokter mengobati pasiennya, asal sesuai prosedur semua akan berjalan aman,” ujar Hamsan, Air Traffic Service Section Head Juanda beberapa hari lalu.

Menurut informasi yang didapat Surya, kapasitas maksimal landasan pacu bandara Juanda adalah 21 sampai 22 pesawat take off/landing per jam. Fakta yang terjadi saat ini, setiap jam ATC seringkali menghandle di atas 30 pesawat per jam. Itu biasanya terjadi pada saat golden time. Yakni antara pukul 06.00-08.00 pagi hari dan pukul 17.00 hingga 19.00 sore hari.

Padahal, untuk memandu satu pesawat saja, setiap ATC harus melaksanakan banyak prosedur, termasuk melakukan penghitungan dan estimasi waktu dengan sempurna. Saat ini, menurut informasi yang didapat Surya, jumlah seluruh ATC aktif di Bandara Juanda adalah 53 orang, plus 10 orang yang tidak aktif.

Sayangnya beban berat para ATC tidak diimbangi dengan tingkat kesejahteraan mereka. Masih banyak ATC mendapat gaji di bawah upah minimum regional (UMR). Ruby Nugraha, seorang ATC senior yang pernah bekerja di beberapa bandara domestik, mengaku prihatin atas kenyataan ini. Menurutnya, seorang ATC tingkat pekerjaannya selevel pilot namun bergaji di bawah buruh.

“Ini memang ironis, Indonesia sebagai satu di antara negara yang tingkat perkembangan industri penerbangan tertinggi di dunia, ternyata menggaji di bawah UMR ujung tombak keselamatan dan keamanan udara,” kata Ruby dalam wawancara dengan wartawan Surya melalui surat elektronik, belum lama ini.

Ruby saat ini menjabat sebagai seorang supervisor ATC di Bandara Internasional Juanda Surabaya. Menurutnya status petugas ATC di Indonesia dibagi menjadi dua. ATC di bawah Kementerian Perhubungan berstatus PNS (pegawai negeri sipil), sedangkan ATC di bawah PT Angkasa Pura berstatus pegawai BUMN (Badan Usaha Milik Negara).

ATC berstatus PNS yang umumnya bergaji minim. “Saya sendiri pernah mengalami ketika baru masuk menjadi ATC,” kata Ruby. Pertama kali bekerja sebagai ATC, masuk golongan II, gaji sekitar Rp 1,6 juta.

Gaji Rp 1,6 juta tentu saja di bawah UMR Surabaya yang tahun ini telah ditetapkan Rp 1,7 juta. Sedang pendapatan ATC yang berstatus karyawan BUMN masih lebih baik. Selain paket gaji, masih mendapatkan tunjangan licence dan rating (tunjangan tanda kecakapan), uang makan dan lembur.

Kalau dijumlah sekitar Rp 1,5 juta. Sedangkan ATC non- BUMN tanpa ada tambahan pendapatan lain. Informasi yang diterima Surya, seorang ATC Angkasa Pura, bergaji Rp 6 juta – Rp 8 juta setiap bulannya.

Sekalipun gaji para ATC Angkasa Pura lebih baik, jumlah ini masih jauh di bawah negara lain di Asia Tenggara. Data dari organisasi Profesi ATC (IATCA) menyebutkan, gaji terendah ATC Indonesia Rp 1,6 juta dan tertinggi Rp 8 juta. Ini artinya hanya sebesar 5 persen – 25 persen dari gaji ATC Thailand yang tingkat ekonominya relatif sama, tetapi beban kerja dan resiko yang jauh di bawah ATC Indonesia.

Padahal, sesuai konvensi Organisasi Perburuhan PBB ( ILO ), dalam ISCO-88 dan ISCO 08 (International Standard Classification of Occupations), menyatakan: Remunerasi ATC harus disesuaikan dengan keunikan profesi ATC sesuai dengan tanggung jawabnya, serta harus mencerminkan status pekerjaan mereka, dan memiliki katagori yang sama dengan pilot dan awak kapal (nakhoda beserta jajarannya). Dari data tahun 2011 lalu, sebagai gambaran, gaji seorang pilot Garuda Indonesia Rp 71 juta per bulan.

sumber :
http://jatim.tribunnews.com/2013/02/13/awas-ancaman-di-jam-sibuk-di-bandara-juanda
Tags:

Kopas Brothers

Blog ini merupakan Portal Informasi tentang Tiket Pesawat dan Penerbangan Semua artikel, gambar, video, dan berita yang ditampilkan di blog ini adalah milik masing-masing pemilik. Kami tidak memegang hak cipta!! semua artikel ini telah dikumpulkan dari berbagai sumber publik termasuk website yang berbeda, mengingat sumber-sumber tersebut berada dalam domain publik. [ Salam - Kopas Brothers ]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...