12 Maret, Bali Tutup Total 24 Jam - Denpasar, Berencana berlibur ke Bali pada ‘tanggal merah’ 12 Maret 2013? Sebaiknya keberangkatan melalui bandara maupun pelabuhan dipercepat atau ditunda sehari. Sebab bandara dan pelabuhan di Bali ditutup total selama 24 jam untuk menghormati Hari Suci Nyepi, Tahun Baru Saka 1935.
Berita dan Informasi [ penerbangan ]
Walhasil, penerbangan di Bandara Juanda mulai pagi ini, Sabtu (9/3) mulai padat kedatangan. Sementara, rute long weekend menuju Bali relatif sepi.
“Kedatngan dari Bali ke Surabaya bisa naik antara 5-8 persen dibanding hari biasa. Ini karena pengaruh perayaan Nyepi di Bali. Kalau long weekend di hari-hari biasanya, tidak lebih dari 3-4 persen,” tutur Humas PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Saryo, Sabtu (9/3) pagi.
Saryo juga mengatakan, situasi penumpang menjelang perayaan Nyepi tahun ini jauh lebih meningkat dibanding tahun sebelumnya. “Penumpang yang datang dari penerbangan tujuan Bali-Surabaya bisa mencapai 30 persen. Tapi, sejauh ini masih normal dan standar, karena kami sudah mengantisipasi seminggu sebelum perayaan,” tuturnya.
Sebelumnya, Kabiro Humas Pemprov Bali I Ketut Teneng mengatakan, "Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyurati 4 menteri terkait penutupan sementara Bandara Internasional Ngurah Rai dan pelabuhan di Bali. Surat tersebut telah disampaikan sejak dini, dengan harapan dapat disebarluaskan kepada semua pihak yang terkait, baik di tingkat nasional maupu masyarakat internasional," katanya.
Ketut Teneng menambahkan, penutupan sementara Bandara Ngurah Rai kali ini, 12 Maret 2013 akan merupakan yang ke-15 kalinya sejak tahun 1999, yang berlangsung selama 24 jam sejak pukul 06.00 Wita hingga jam 06.00 keesokan harinya.
Ia mengatakan, surat bernomor 003.2/17319/DPIK tertangggal 6 November 2012 itu disampaikan kepada Menhub EE Mangindaan, Menlu Marty Natalegawa, Mendagri Gamawan Fauzi, serta Menkominfo Tifatul Sembiring.
Keenam pelabuhan laut yang tidak melakukan aktivitas saat umat Hindu melaksanakan tapa brata penyepian terdiri atas Pelabuhan Gilimanuk, pintu masuk Bali lewat darat dari Pulau Jawa, Pelabuhan Padangbai, pintu masuk Bali dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Pelabuhan Benoa di Denpasar yang melayani kapal penumpang dan bongkar muat dari berbagai daerah di Indonesia.
Selain itu juga pelabuhan Celukan Bawang, pelabuhan khusus bongkar muat bahan bangunan berupa kayu dan semen di Kabupaten Buleleng, Bali utara, pelabuhan Amuk di Kabupaten Karangasem yang khusus melayani kapal pesiar dari mancanegara dan pelabuhan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.
Ketut Teneng menambahkan, sekitar 27 kapal yang selama ini melayani Pelabuhan Gilimanuk untuk menghubungkan transportasi Bali-Jawa dan sebaliknya, juga terpaksa istirahat selama 24 jam saat umat Hindu merayakan Hari Suci Nyepi.
Demikian pula 18 unit kapal di Pelabuhan Padangbai yang selama ini melayani penyeberangan Bali-Lombok,NTB, juga tidak beroperasi selama 24 jam, mulai pukul 06.00 waktu setempat, Jumat 23 Maret 2012, hingga pukul 06.00 Wita keesokan harinya.
"Transportasi di Bali juga lumpuh total, karena 2,36 juta unit kendaraan bermotor di Bali tidak beroperasi, seperti hari-hari biasanya," ujar Ketut Teneng.
"Surat penutupan bandara dan seluruh pelabuhan laut pintu masuk ke Pulau Dewata sengaja dikirim lebih awal, yakni 4 bulan sebelum Hari Suci Nyepi saat penutupan seluruh pintu masuk," jelas dia.
Terpisah, Agus Puryanto District Manager Merpati Nusantara Airlines (MNA) Surabaya mengungkapkan, peningkatan penumpang outgoing rute Bali cenderung meningkat. Ia menuturkan, rute tersebut telah terjadi sejak Jumat (8/3) lalu untuk penumpang yang melintasi rute keluar Bali, khususnya Surabaya. “Ada 10 persen peningkatannya,” ungkapnya.
Selain itu, rute yang paling diminati penumpang yang outgoing Bali adalah Bali-Jakarta dan Bali-Bandung. Kami prediksi, Minggu besok akan semakin padat, mengingat semakin dekatnya perayaan Nyepi,” tutur Agus.
Fenomena penumpang Bali yang keluar juga diakui Hendrik Ardiansyah, District Manager Sriwijaya Air. Berdasar pengalaman, rute penumpang dari dan ke Bali, jauh lebih banyak yang keluar Bali disaat perayaan Nyepi. Hal ini mengingat, bandara Ngurah Rai Bali ditutup untuk penerbangan selama berlangsungnya perayaan Nyepi. “Cuma di maskapai kami tidak ada flight ke Bali-Surabaya pergi pulang. Yang ada hanya penerbangan dari Bali-Jakarta di Sriwijaya Air,” kata Hendrik yang enggan mengomentari rute diluar kendalinya. “Saya tidak begitu pantau untuk Denpasar-Jakarta, karena itu bukan wilayah saya,” pintanya.
Audrey Progastama Petriny, Communications Manager AirAsia Indonesia juga senada, penerbangan arah keluar Bali lebih mendominasi di saat perayaan Nyepi. Apalagi, perayaan hari besar tersebut bertepatan dengan long weekend sehari menjelang Nyepi. “Mereka lebih banyak meluangkan liburan keluar Bali,” tuturnya yang mengaku sedang keluar kota. “Untuk data itu, saya kebetulan tidak bawa. Yang pasti, ada kenaikan untuk rute keluar Bali,” katanya.
sumber :
http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=3f187386ce9a2ff172892dadca4d3ffc&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c