Mampukah Sukhoi libas Boeing di Indonesia? - Hampir satu tahun setelah kejadian jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di pegunungan Salak, Jawa Barat. Akhirnya, pesawat buatan rusia ini menginjakkan rodanya lagi di Indonesia.
Berita dan Informasi [ penerbangan ]
Adalah Sky Aviation yang membeli pesawat dengan jumlah daya angkut penumpang 100 orang ini. Rencananya pesawat tersebut akan dipergunakan di Indonesia timur untuk melayani rute pendek dengan landasan yang tidak terlalu panjang.
Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carrier Association Tengku Burhanudin mengatakan pasar penerbangan Indonesia masih sangat terbuka. Saat ini baru sekitar 15 juta penumpang Indonesia yang bepergian dengan pesawat. Sedangkan total penduduk Indonesia mencapai 230 juta orang.
"Persaingan di kelas ini (rute pendek) akan sangat ramai. Dan ini bagus," katanya pada merdeka.com, Kamis (28/2).
Dia menegaskan pesawat berbadan kecil punya segmen rute tersendiri, mereka tidak mungkin bersaing dengan maskapai yang menggunakan Boeing atau Airbus skala sedang atau pun kapasitas penumpang 300 orang. "Tetap saja rute tertentu maskapai dengan menggunakan Airbus dan Boeing akan tetap menang," katanya.
Pesawat jenis Superjet 100 atau ATR, bahkan Fokker tidak mungkin merambah pasar yang sama dengan maskapai yang menggunakan pesawat berbadan besar."Tidak bisa dibandingkan, toh pasarnya beda, dan yang di sasar adalah penumpang antar kabupaten," ungkapnya. Tapi bisa saja karena potensinya besar pesawat berbadan kecil akan terus bertambah.
GM Marketing Sky Aviation Sutito Zainudin mengakui peta persaingan bisnis penerbangan nasional semakin ketat. Jika ingin bertahan, Sky Aviation harus memiliki strategi khusus. "Kalau kita hanya ikut-ikutan, habis lah kita," ujarnya.
Direktur Utama Sky Aviation Krisman Tarigan mengatakan pesawat SSJ 100 akan mulai beroperasi melayani penerbangan Indonesia bagian timur dan menjadikan Makassar sebagai Homebases nya. "Sky tidak akan bersaing memberikan harga promo, kita ini full service, di kelas ekonomi kita berikan bread talk, kalau bisnis kita layanannya seperti Garuda Indonesia," katanya.
sumber :
http://m.merdeka.com/uang/mampukah-sukhoi-libas-boeing-di-indonesia.html