Persaingan Penerbangan Murah di Asia Semakin Marak - Malindo, maskapai penerbangan baru milik Lion Air, telah resmi beroperasi dan dipandang sebagai saingan utama AirAsia. Lion Air telah menandatangani persetujuan dengan Airbus untuk membeli 234 pesawat Airbus senilai US$ 24 miliar. "Pesanan historis" ini dinilai sebagai tanda bahwa persaingan maskapai penerbangan murah di Asia semakin marak.
Sejalan dengan meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah di Asia, maka jumlah masyarakat yang menggunakan jasa penerbangan juga meningkat. Menurut data Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), 33 persen penumpang pesawat terbang di dunia diperkirakan berasal dari Asia pada 2016. Menurut Pusat Penerbangan Asia-Pasifik di Australia, jumlah kapasitas kursi penumpang yang maskapai penerbangan murah telah mencapai separuh dari jumlah kapasitas kursi pesawat penumpang reguler di kawasan Asia Tenggara.
Berita dan Informasi [ penerbangan ]
Saat ini terdapat 24 maskapai penerbangan di Asia Tenggara di antaranya AirAsia, Malaysia Airline, Nok Air, Tiger Airways, Mandala Airlines dan Southeast Asian Airlines. Menurut laporan harian Business Times di Malaysia Jumat (22/3) lalu, dalam 15 tahun terakhir, terdapat lebih dari 12 maskapai penerbangan murah yang didirikan di kawasan Asia-Pasifik. Analis berpendapat, daya beli masyarakat Asia Tenggara relatif terbatas dan maskapai penerbangan murah tetap mempunyai daya tarik.
Di antara maskapai penerbangan murah di Asia, AirAsia dianggap sebagai yang paling terkemuka. Saat ini, AirAsia memiliki 118 pesawat terbang dan telah memesan 357 pesawat lainnya. AirAsia telah mendirikan perusahaan patungan di Filipina, Jepang, Thailand, India dan Indonesia. AirAsia juga melayani pasar di belasan negara dan daerah di Asia-Pasifik. Pada Oktober mendatang, Maskapai AirAsia X di bawah naungan AirAsia telah membuka rute penerbangan langsung dari Bangkok ke Jepang dan Korea Selatan. Jumlah penumpang AirAsia tahun ini diperkirakan akan mencapai 43 juta.
Tiongkok merupakan pangsa pasar transportasi udara yang memiliki potensi terbesar di Asia. Tiongkok juga merupakan tempat ideal bagi persaingan penerbangan murah berikutnya. Iklan penerbangan murah di Beijing, Shanghai dan Guangzhou telah semakin marak. Maskapai penerbangan Tiongkok diperkirakan akan terdampak seiring dengan kehadiran AirAsia, Tiger Airways dan FlyScoot, Jeju Air dan Jin Air Korea Selatan dan Jetstar Airways
sumber :
http://indonesian.cri.cn/201/2013/03/28/1s136967.htm
