Maskapai Borong Pesawat, Hati-hati Neraca Perdagangan RI Tertekan

Maskapai Borong Pesawat, Hati-hati Neraca Perdagangan RI Tertekan - Jakarta, Rencana sejumlah maskapai penerbangan nasional mengimpor pesawat terbang secara besar-besaran dikhawatirkan akan mendorong laju inflasi serta menekan neraca perdagangan Indonesia. Pemerintah diimbau untuk mencari solusi menghadapi tekanan tersebut.

Pendapat tersebut disampaikan pengamat ekonomi dari Universitas Gajah Mada, Tony Prasentiantono usai public hearing dengan Komisi XI DPR tentang calon gubernur Bank Indonesia di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2013).

Berita dan Informasi [ penerbangan ]

"Jadi impor pesawat itu bisa membuat laju inflasi terus meningkat dan membuat neraca perdagangan Indonesia bisa defisit," ujar Tony.

Guna mengantisipasi dampak perburuan armada pesawat tersebut, Tony mengimbau pemerintah untuk segera mencari solusi swasembada pangan terutama kenaikan harga komoditas bawang. Selain itu, pemerintah diimbau untuk mengatasi masalah lonjakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM)

Sebagai informasi, pangan dan BBM merupakan dua faktor yang banyak mempengaruhi laju inflasi dan neraca perdagangan Indonesia. Volume impor BBM yang cukup besar belakangan ini bahkan telah membuat neraca transaksi berjalan Indonesia terus menurun.

"Jika menaikkan harga BBM, maka harus menunggu harga komoditas itu lagi rendah., maka inflasi bulanan itu bisa diatasi," ujar Tony.

Lanjut Tony, jika keduanya bisa dilaksanakan maka laju inflasi tidak akan terlalu tinggi dan masih bisa dijaga, serta tidak membuat neraca perdagangan Indonesia defisit. "Jadi saya harap permasalahan mengenai bawang bisa diatasi, sehingga inflasi bisa ditangani," ungkapnya.

Seperti diketahui, maskapai penerbangan Lion Air telah mengumumkan rencana pembelian 234 unit armada Airbus. Nilai transaksi pembelian tersebut diperkirakan mencapai US$ 23,4 miliar.

Sebelumnya, pemerintah mengingatkan maskapai penerbangan nasional, PT Garuda Indonesia Tbk untuk melihat kondisi ekonomi Indonesia dalam kaitannya dengan rencana pembelian armada pesawat. Pembelian pesawat yang menggunakan dominasi dollar AS dianggap telah menekan neraca perdagangan Indonesia.