Maskapai Tambah Armada, Menhub: Itu Bukan Urusan Kami

Maskapai Tambah Armada, Menhub: Itu Bukan Urusan Kami - Jakarta : Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan keputusan maskapai penerbangan memboyong pesawat baru bukan merupakan kewenangan dari pemerintah. Bahkan Menteri Perhubungan EE Mangindaan secara tegas menyatakan langkah itu bukan urusan instansinya.

Seperti diketahui, selama beberapa tahun terakhir, PT Lion Mentari Airlines melakukan langkah ekspansif dengan memborong ratusan pesawat dari dua pabrikan utama dunia, Boeing dan Airbus. Sayang di tengah rekor baru yang dibuat, Lion Air harus berhadapan dengan kecelakaan jatuhnya pesawat di perairan dekat Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali.

"Soal beli pesawat berapa, itu bukan urusan kami," tegas Mangindaan dalam keterangan pers di kantornya, Jakarta, Senin (15/4/2013).

Berita dan Informasi [ penerbangan ]

Mangindaan menegaskan, institusinya hanya mengurusi bagaimana agar maskapai penerbangan bisa mendarat di sejumlah bandar udara (Bandara) di tanah air. Sekaligus memastikan kesiapan Bandara menerima pesawat-pesawat milik perusahaan penerbangan.

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Hery Bakti S Gumay menambahkan institusinya akan tetap mengawasi pengadaan pesawat yang dilakukan oleh setiap maskapai penerbangan di tanah air.

"Tiap tahun berapa, kami kontrol kesiapan mereka," kata Hery seraya mengatakan pengendalian pembelian pesawat dilakukan ketika Kemenhub menilai adanya lonjakan pertumbuhan jumlah penumpang.

Dari perhitungan Kemenhub, setiap penambahan satu unit pesawat, perusahaan harus menyediakan sebanyak 3-4 kru.

Hery menambahkan, pihaknya juga senantiasa mengontrol kemampuan dari sumber daya manusia di sektor industri penerbangan. "Tak hanya di Lion, tapi juga Garuda Indonesia, Sriwijaya," ujarnya.