Asita DIJ Tolak Jual Tiket Mandala - JOGJA – Rencana penerbangan kembali Mandala Air dari Bandara Adisutjipto Jogjakarta mendapat tentangan dari Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) DIJ. Mereka menuntut Mandala Air menyelesaikan kasus Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) pada 2011 lalu yang masih menyisakan masalah.
Berita dan Informasi [ penerbangan ]
Hal itu yang menjadikan Asita DIJ mendatangi Kantor PT Angkasa Pura I Jogjakarta kemarin (27/2). Dalam catatan Asita DIJ, Mandala Air masih menunggak pembayaran ke Asita DIJ total Rp 967 juta. Jumlah tersebut berasal dari deposit travel agen Rp 261 juta, refund tiket Rp 690 juta dan insentif bagi travel agen Rp 16 juta. ”Hingga sekarang belum jelas penyelesaiannya, mau dikembalikan atau tidak. Ini kok tiba-tiba mau terbang lagi,” ujar wakil Ketua Asita DIJ Bidang Ticketing Ahmad Sugiyono.Menurut Ahmad pada prinsipnya Asita menyambut baik beroperasinya kembali Mandala Air. Karena makin banyak alternatif penerbangan. Pihaknya mempersilahkan Mandala Air kembali terbang. Tapi harus menyelesaikan tanggung jawab terhadap travel agen. Langkah penolakan ini dilakukan agar masyarakat juga memahami kondisi yang dialami anggota Asita.
Jika agen kembali menjual tiket Mandala Air akan ada kesan agen telah mendapatkan pengembalian. Masyarakat yang dulu menjadi korban pasti akan meminta hak kepada agen. ”Kami boikot menjual tiket Mandala Air hingga ada penyelesaian,” tegas pemilik Gemaharomas Tour and Travel ini.Langkah boikot yang diambil travel agen dipastikan akan mempengaruhi penjualan tiket Mandala Air.
Sebab 80 persen penjualan tiket pesawat di DIJ berasal dari agen. Mandala Air sendiri sudah mendapatkan slot penerbangan sejak Desember lalu. Tapi belum ada travel agen yang mau diajak bekerjasama. Karena itu mereka meminta PT Angkasa Pura I bisa memediasi antara Asita dengan Mandala Air.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Agus Adriyanto mengungkapkan sebenarnya Mandala Air juga masih memiliki tunggakan hingga Rp 400 juta. Utang tersebut berasal dari sewa ruang ticketing, jasa landing, panduan penerbangan dan layanan jasa pesawat yang belum dibayarkan. ”Sebenarnya kami juga menolak tapi dari pusat tetap membuka,” jelasnya.
Agus menerangkan untuk perizinan penerbangan berada di Kementerian Perhubungan. Sedangkan di Bandara Adisutjipto harus melalui izin dari Angkatan Udara. Dirinya mengaku tidak tahu alasan pusat memperbolehkan kembali Mandala Air beroperasi. ”Masalah ini akan kami sampaikan ke pusat,” tuturnya.
Mandala Air sendiri mulai terbang perdana pada hari ini (28/2) dari Bandara Adisutjipto Jogjakarta. Melayani penerbangan Jogja-Pekanbaru. Penerbangan perdana dari Pekanbaru ke Jogja akan tiba pukul 10.05 WIB dan dari Jogja ke Pekanbaru berangkat pukul 10.45 WIB.(pra/ila)
sumber :
http://www.radarjogja.co.id/berita/utama/28616-asita-dij-tolak-jual-tiket-mandala.html