Sebuah Maskapai Penerbangan Tolak Penumpang Difabel - Maskapai penerbangan dengan tiket murah, Jetair, menolak menerbangkan seorang penumpang perempuan penyandang cacat atau difabel. Perempuan muda yang mengalami cerebral palsy tersebut dianggap tidak akan memahami petunjuk keselamatan penerbangan yang biasa ditunjukkan para awak kabin.
Ashley Papworth (21) sedang melakukan perjalanan dari Brisbane ke Newcastle untuk mengunjungi keluarganya, namun awak kabin terpaksa melarangnya karena dianggap tidak bisa memahami apa yang disampaikan awak kabin.
Berita dan Informasi [ penerbangan ]
Papworth hendak naik pesawat dengan menggunakan kursi roda dan alat bantu dengar. Namun selama ini, ia selalu mudah bepergian dengan menggunakan moda transportasi apa pun tanpa adanya diskriminasi.
Sang kakek, Michael Folbigg, mengatakan sangat kecewa dengan pelayanan maskapai penerbangan tersebut. "Padahal ada penumpang lain yang bersedia mendampingi Ashley ke pesawat hingga Newcastle," ujar Folbigg.
"Pihak maskapai penerbangan mengonfirmasi jika kesulitan komunikasi yang membuat mereka menolak Ashley. Ashley itu cerebral palsy, bukan orang tolol," ujarnya lagi.
Adanya diskriminasi membuat komisaris Dewan Anti-Diskriminasi, Graeme Innes merasa sedih dan terkejut. Ia tidak menyangka awak kabin melarang Ashley terbang.
Innes mengungkapkan, banyak penyandang mengalami diskriminasi oleh maskapai penerbangan. Ia menganggap hal tersebut sangatlah buruk apalagi terjadi pada maskapai dengan tiket murah.
"Maskapai penerbangan selalu memberlakukan kebijakan yang berbeda untuk penyandang cacat. Mereka menganggap penyandang cacat adalah masyarakat kelas dua," ujarnya seperti dikutip News.
Layanan pengaduan bagi orang cacat, Northcott telah dihubungi keluarga Papworth tentang insiden tersebut. CEO Northcott, Kerry Stubbs mengatakan, pihak maskapai penerbangan harusnya memiliki tanggung jawab untuk melatih para awak kabin menghentikan diskriminasi.
"Harusnya pihak maskapai melatih para awak kabin untuk melayani orang cacat. Kami sudah banyak mendengar perlakuan diskriminasi bagi orang cacat. Mereka selalu menganggap orang cacat sebagai masalah bukannya pelanggan," ujarnya lagi.
Seorang juru bicara pihak Jetstar, menurut keluarga Papworth, telah meminta maaf atas ketidaknyamanan yang diderita Papworth.
"Salah satu persyaratan utama bagi penumpang kami adalah mereka mampu berkomunikasi agar memahami keamanan saat darurat dan instruksi para awak kabin kami," ujar juru bicara tersebut.
"Dalam hal ini, berdasarkan pemantauan kami, tim kami tidak bisa menerima Papworth bepergian tanpa didampingi penumpang lainnya," ujarnya.
sumber :
http://www.beritasatu.com/eropa/117390-sebuah-maskapai-penerbangan-tolak-penumpang-difabel.html
tikets-pesawat.blogspot.com > berita penerbangan > Sebuah Maskapai Penerbangan Tolak Penumpang Difabel
